Serumpun ilalang bergoyang
Aku merasakan sesuatu
Tak nampak lagi dipelupuk mataku
Seorang yang berarti bagi hidupku
Wajah cerianya bagai matahari pagi hari
Menentramkan seluruh isi bumi
Aku dan ornamen-ornamen berabu
Tersejukkan oleh keping harapan
Laksana embun yang bergantung
Dipucuk daun jatuh menembus tanah
Kau dan kenangan
Melabuhkan hamparan dunia
Aku dan kenanganku
Tak hilang digilir waktu
Kau dan kenanganku
Terabaikan atau terpendam
Dan aku dan kenangan
Lukiskan cinta yang tak pendam
Kusebut kau Ibu
Kusebut kau bahagiaku
Kusebut kau perjuangan dan keindahan
Kusebut kau cinta dan kasih sayang
Ibu bahagiakanku
Dengan perjuangan meberi keindahan
Laksana cinta dan kasih sayang
Kau dan kenanganku
Tertanda, anakmu
Sabariah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar