Senin, 06 Mei 2013

Review "Tanpamu Aku Jatuh" dan "Jangan Panggil Aku Kitty"

Memberanikan diri untuk ikutan giveaway ini. Asli saya belum punya novel ini. Jadi bagaimana bisa saya me-review? Saya akan me-review. Tidaaak! (tidak cocok disebut me-review sih :)), setidaknya sebelum saya mendapatkan novel ini ke tangan saya, saya akan mengulas tentang kedua novel ini. Dari saran, kritik, dan rasa penasaran saya terhadap novel ini.


Untuk pertama saya akan membahas "Tanpamu Aku Jatuh!"

Judul Buku: Tanpamu Aku Jatuh!
Penulis: Syamsi M. Jafar
Tebal: 360 halaman
Cetakan: I, November 2012
Penerbit: Najah – Diva Press
ISBN: 978-602-7696-09-


Kita lihat dulu sinopsisnya seperti apa.
“Kamila, siapa pun engkau, aku tak akan mendustai cintaku padamu. Kamu tetap istriku dan tak akan kunodai kesetiaanku.”
***
Mapan. Tampan. Setia. Itulah segala image yang melekat pada diri Fandi Bachtiar. Tak heran, banyak wanita terpikat kepadanya. Namun, badai datang dan mengguncang batinnya kala Fandi mendapati kenyataan sang istri telah pergi meninggalkannya tanpa pamit dengan membawa serta buah hati mereka.
Fandi sontak limbung. Penopang hidupnya hilang sudah. Berbekal kesetiaan dan kesabaran, ia berusaha menarik kembali hati istrinya. Sayang, tak semudah itu Fandi mendapatkan kembali kebahagiaannya. Ketika sang istri telah kembali ke pelukan, Fandi harus kembali kehilangan. Namun kali ini, untuk selama-lamanya.
Mampukah Fandi menghadapi lika-liku kehidupan tanpa sang istri? Bagaimana ia mempertahankan cinta dan kesetiaannya yang selalu diuji dengan kehadiran wanita-wanita cantik di setiap hari-harinya?
Sebuah kisah tentang cinta. Bahwa cinta tidak hanya cukup hanya dengan kesetiaan. Cinta juga membutuhkan sebuah usaha, komitmen untuk membuat sebuah hubungan kokoh tanpa goyah.Selamat membaca!
“Untuk apa aku harus hidup lebih lama kalau hanya menyandang nestapa begini? Tak lagi ada tambatan hati. Tak ada lagi harapan. Hati ini kering kerontang. Apa yang kucari di dunia ini selain cintamu?”
Mapan? Tampan? Setia? Ya ampun, emang ada ya di bumi ini seperti itu? Ho'oh boleh dong saya bawa pulang Fandi buat kakak saya yang masih mencari-cari siapa jodohnya. Siapa tau jodoh wkwk
Biasanya kan kalau tampan-mapan ujung-ujungnya gak setia! It's fact! Really.

Dari segi cover, saya sangat terpesona sama novel ini. Mungkin karena soft cover yang unyu-munyu gitu. Pohon yang gundul, tanpa daun sedikitpun, sepi. Seekor burung yang bertengger pada salah satu batangnya. Simple, tapi disinilah menariknya.

Fandi yang mapan-tampan-setia ditinggal istrinya? KENAPA? Pasti pertama kali respon pembaca bahwa istrinya itu bodoh. Tapi ada juga yang berpikiran bahwa si Fandi itu membuat kesalahan besar sehingga ditinggal oleh istrinya.

"Ada wanita hebat di balik lelaki hebat." Kalimat simple ini mengganggu pikiran saya. (ini nanya sama kakak) katanya sih dibalik lelaki ada wanita tangguh disana (bersembunyi), tapi setangguh-tangguhnya dia tetap saja dia tetap bergantung pada si lelaki (memang kodratnya). Tapi sebenarnya wanita lebih hebat dari lelaki :p lebih setia malah. Wanita bisa mengganti peran sebagai lelaki. Lelaki mengganti peran sebagai wanita? Bisa sih bisa, tapi kan lucu hihi. Kenapa gak "Ada lelaki hebat di balik wanita hebat"? berarti si lelaki yang lebih bergantung dengan si wanita kan? Kok jadi ngawur ini?

Cerita klasik, dari novel ini kita belajar arti kesetiaan, arti mencintai, arti sebuah pernikahan, berpikiran logis (masalah kecil jangan dibesar-besarin, bicarakan baik-baik dengan kepala dingin sambil minum kopi atau teh gitu).

Saya kurang tertarik dengan novel ini karena genrenya lebih berat dari remaja, tentang pernikahan hem (umur saya masih 15 tahun hihihi mungkin kalau saya dapet ini saya kasih ke kakak saya yang masih lajang untuk bekalnya nanti kalau kata Eyang Arga Litha). Harapan saya sih meski bacaannya genre keluarga, mudah-mudahan gaya bahasanya ringan untuk dibaca oleh umum :]. Tapi biasanya kebanyakan terbitan Divapress itu bahasanya tidak berbelit-belit dan easy to understand.

Rating yang saya berikan untuk novel ini 3,5 :) yeeeee

******

Yang  kedua "Jangan Panggil Aku Kitty".
Yang satu ini lebih menarikku untuk dimiliki. Si Kitty dalam cover sudah main mata denganku kak :D
Suka dengan novel ini? Alasannya simple. Aku suka kucing, aku suka baca, dan aku suka yang gratisan. *eh kebongkaaarrr deh :D*

Judul Buku : Jangan Panggil Aku Kitty
Penulis : Samsaimo Paramina
Penerbit : FlashBooks
Cetakan : I, 2013
Tebal : 188 halaman
ISBN : 978-602-7724-34-1
Yuk kita intip cuplikannya seperti apa

“Sekarang, aku bukan milik siapa-siapa. Kuhirup udara kebebasan, begitu segar aromanya. Kapan aku harus pergi, berdiam diri, makan, bercengkerama, bercanda, atau bertualang.”

*** 
Kitty memutuskan pergi dari rumah Mbak Dinik setelah melihat seekor kucing ras yang menggantikannya. Tekadnya sudah bulat untuk hidup liar dan bertualang. Ia pun mengganti namanya menjadi Hitam, seperti warna bulunya. Karena menurut dia, nama Kitty hanya pantas untuk kucing kecil nan imut.
Kehidupan liar yang keras membuat Hitam harus bersitegang dengan kucing lain untuk berebut makanan dan daerah kekuasaan. Hingga akhirnya, ia berteman dengan empat ekor kucing penghuni Pasar Nongko. Sayangnya, Pasar Nongko akan direnovasi, sehingga para tikus mulai pergi. Hitam dan teman-temannya kesulitan berburu tikus.Bagaimana petualangan Hitam selengkapnya? Mampukah ia bertahan dalam kerasnya kehidupan liar?
Simak dalam novel unik bersudut pandang kucing ini! Diwarnai dengan kisah cinta dan persahabatan, membuat petualangan si Hitam dalam novel ini semakin seru, kocak, dan menarik.
Selamat membaca!
Samar-samar, penciumanku menangkap aroma kesuburan dari tubuh Peni. Aroma kesuburan yang pertama kali dipancarkan dari seekor kucing perawan.
Hey! Kucing bersahabat? Jatuh cinta? Berpetualang? Buseeettt!! Dalam pemikiranku pertama kali saat baca cuplikan ini "Aneh". Karena apa? Karena banyak penulis menuliskan kisah berdasarkan pengalaman pribadi, orang lain, atau mencari bahan setidaknya sedikit dari internet. Nah ini? Masalah kucing! Kucing! Hewan super imut ini patut berbangga kisahnya diangkat menjadi novel wkwk, sangat heran dan bangga pada si penulis. Ini kisah yang menarik dan sangat-sangat-sangat-jarang-sekali! Kebanyakan tentang cinta.

Cewek + cowok bersahabat -> Jatuh cinta -> muncul berbagai konflik sedikit -> akhirnya bersatu lagi.
Itu-itu saja! Selain bersahabat paling cinta segitiga. Setuju tidak? Nah ini? Dengan sudut pandang kucing yang bersahabat, bisa jatuh cinta, saya mauuuu Eyang Arga litha, kak thaaa saya mauuu mauuu mauuuuuu demi tuhaaannnn, demi tuhaaannn, ini untuk saya aja, ini untuk saya aja, Kitty!! *eyang subur mode on>.<*
 Eh terus kenapa si kucing ini nggak mau dipanggil Kitty? Kenapa? Karena jiwanya yang 'backpacker' ingin berpetualang terus, gak mau dianggap kucing imut yang hanya bisa tidur sama makan mungkin kali ya?

Saya ingin baca genre novel yang berbeda ini. Hitam, dirumah saya banyak kucing perawan loh! Menurut saya sih lebih-lebih dari Peni ;p, ada si Manja mau? Putih juga ada :) Hitam-Putih kan keren tuh.

Dari segi cover, menurut saya kurang menarik. begitu polos dan warnanya mati. Nanti kalau novel ini diterbitkan ulang saya berharap untuk cover lebih di cerahkan lagi warnanya. Font/gaya tulisan lebih diperindah lagi, karena menurut saya biasa saja. Karena sebagian orang membeli novel selalu melihat covernya terlebih dulu. Terkadang saya juga begitu, tetapi liat sinopsis dulu, kalo 'nyaman' di hati beli (walau cover kurang menarik).

Sepertinya banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari novel ini. Kearfian Hidup dari Kucing sesuai review-an Kak Tha disini. Setelah baca itu juga saya teringat pada post-an kak tha tentang "Keluar Dari Zona Aman". Si Kucing yang dulunya hidup enak dengan Mbak Dinik, ia keluar dari zona aman mencari jati diri. Huaaahh saya sangat penasaran sekali dengan kisahnya!

Om Samsaimo sepertinya membawakan kisah ini dengan bahasa yang ringan dan mudah dimengerti walau ceritanya tentang kucing.
Rating saya akan memberikan 4 untuk yang satu ini, yeee *tepuk tangan*

Tulisan ini diikutsertakan dalam kuis berhadiah novel karya Samsaimo Paramina di fans page Arga Litha.

3 komentar:

  1. sudah bikin 2 ya :)
    okeee, masuk daftar ^^ semoga Om Sam-nya suka yaaa ...

    ayoo rajin nulis2 isi blog, siapa tahu ada rezeki yg bs km dapetin. kalau saya pas 'bikin' tulisan, km ikutan bikin saja :)

    BalasHapus
  2. Iya kak :)
    Berjuang xD
    pengen dapet yang lain juga hihi

    BalasHapus
  3. beberapa novel teenlit emang udah banyak yg bertema pernikahan. berat seh, tapi bagus tuh untuk persiapan. hehehe. bukan saran loh ini

    BalasHapus