pergilah saya ke Tunjungan Plaza Surabaya pada Sabtu siang tanggal 23 November 2013 untuk menghadiri acara "Meet and Greet with Nina Ardianti". Acaranya diadakan di Toko Buku Gramedia. Mulai dari pukul 2 siang sampai 4 sore.
Saya tiba sekitar pukul setengah 2, tapi karena makan dan pergi ke gerai Axis terlebih dahulu, saya baru sampai di Gramedia pukul 2 lewat dikit. Sampai di sana, saya langsung menemukan tempat Meet and Greet akan dilaksanakan. Tempatnya cukup strategis menurut saya. Kursi-kursi dan sofa diatur tidak terlalu jauh dari kasir, sehingga tempatnya mudah ditemukan dan menarik perhatian banyak orang yang lalu lalang.
Acaranya baru dimulai sekitar pukul 14:15. Acaranya dibuka oleh salah seorang karyawan Gramedia (yang juga bertindak sebagai moderator) dan, pastinya, oleh Mbak Nina Ardianti.
Nina Ardianti (kiri) dan sang moderator (kanan) yang saya lupa namanya
*sungkemin Mbak Moderator
Mbak Nina bercerita bahwa kedatangannya di Surabaya, sebenarnya, dalam rangka dinas kantor. Mbak Nina kemudian menawarkan pada penerbit untuk sekalian melakukan acara Meet & Greet dan disetujui oleh pihak penerbit.
Dalam pembicaraannya, Mbak Nina bercerita tentang bagaimana novel ini bisa dijuduli "Restart" (yang ternyata berasal dari editornya. Beberapa judul yang dia tawarkan ditolak oleh editor). Juga bagaimana dia merasa jatuh cinta pada karakter yang dia ciptakan, walau juga mengakui bahwa karakter cowok seperti itu rasanya "too good to be true".
Mbak Nina juga mengungkapkan bahwa dia merasa bahwa plot yang dia tulis itu "standar saja", tapi yang membuatnya menarik adalah gaya penulisan novelnya.
Selain acara bincang-bincang, ada juga acara tanya jawab dengan orang-orang yang hadir di Meet and Greet tersebut. Ini dia rangkuman beberapa pertanyaan yang diajukan dalam sesi itu (bukan kalimat langsungnya):
Q: Siapa penulis favorit Mbak Nina?
A: Kalau penulis luar, suka dengan Julie James dan Lindsey Kelk. Kalau dulu juga suka sama Meg Cabot. Kalau dalam negeri, suka sama Christian Simamora, Ika Natassa, dan aliaZalea
Q: Gimana sih caranya biar gak mandeg saat menulis?
A: Naskahnya bisa didiemin dulu. Bisa juga dengan cara mendiskusikan naskahnya dengan orang yang suka membaca novel dengan genre yang sama dengan yang sedang ditulis. Cara lain adalah dengan punya editor galak.
Q: Bagaimana caranya agar bisa menulis di sela-sela pekerjaan?
A: Sebaiknya tidak menulis di "sela-sela pekerjaan". Kalau waktunya kerja, ya kerja. Kalau malam, setelah pulang kerja, baru nulis. Tidak ada tips khusus. Pintar-pintar bagi waktu aja.
Q: Apa sih susah senangnya menulis novel ini ("Restart")?
A: Senangnya, karena bisa inteview dengan artis yang sudah pernah main film. (Yang tidak disebutkan namanya waktu itu, tapi saya duga sebagai Fedi Nuril, karena namanya tertera di bagian "Gratitude").
Susahnya, karena novel ini lama keluarnya. Penulisannya sudah selesai sejak Agustus 2012, tapi terbitnya baru pada Mei 2013 ini.
Q: Kenapa kover novelnya bergambar alat band? Padahal ceritanya kan tentang move on?
A: Kalau soal kover, itu urusan penerbit. Penerbit sendiri memberikan sekitar 7 pilihan kover, kemudian dipilih 2 atau 3, lalu minta teman-teman untuk voting kover favorit.
Q: Ada 2 lagu dalam "Restart". Liriknya bagus-bagus. Dapat inspirasi dari mana?
A: Liriknya buatan Indra Soaloon Situmorang, teman yang punya hobi baca buku bahasa Inggris dengan bahasa yang berat.
Untuk liriknya, Gagas sempat membuat lomba menulis lagu berdasarkan lirik di "Restart". Hasilnya bisa dicek di SoundCloud GagasMedia.
Q: Bagaimana cara agar penulis baru bisa mendapat penerbit?
A: Sesuaikan genre naskah dengan genre penerbit. Kirimkan naskah ke penerbit yang genrenya sesuai dengan genre naskah yang kamu tulis.
Q: Dalam kondisi bad mood, apakah kita harus tetap memaksa diri untuk menulis?
A: Bisa menuliskan idenya dulu. Tulis inti apa yang ingin disampaikan. Tidak perlu memaksa diri untuk menulis keseluruhan cerita yang lengkap.
Q: Awalnya naskah "Restart" ini berapa halaman? Setelah revisi, hasilnya jadi berapa halaman?
A: Awalnya 175 halaman, ukuran kertas A4. Font Cambria, ukuran 11. Setelah revisi jadi sekitar 194 halaman.
Q: Punya akun Twitter?
A: Punya. @NinaArdianti.
Q: Dalam menulis, apakah punya daftar klise dalam cerita yang dihindari?
A: Tidak. Memang tidak menghindari klise, tapi fokus ke cara penulisannya. Sehingga walau klise, tapi tetap enak dibaca.
Mbak Nina juga memberi sedikit bocoran tentang proyek yang sedang dikerjakannya saat ini. Katanya Mbak Nina sedang menulis novel teenlit saat ini. Katanya ini sebagai tanggapan atas permintaan adiknya, yang duduk di kelas 2 SMP, yang bosan pada novel teenlit saat ini yang kebanyakan klise di soal cheerleader yang rebutan Ketua OSIS jago basket.
It was a good talk with a lot of laughter.
Secara keseluruhan, saya sangat menikmati acara Meet and Greet-nya. Mbak Nina banyak membagikan cerita di balik layar "Restart" dan juga ada banyak momen yang sukses memancing tawa. Walau ada juga masalah teknis yang amat mengganggu, yakni mikrofon yang berkali-kali menghasilkan dengingan tinggi yang membuat telinga tidak nyaman.
Saya sendiri membeli buku "Restart" di acara itu. Lumayan. Dapat diskon 10% dan tanda tangan penulisnya.
Giveaway time!
Waktunya giveaway! Saya membagikan 1 buah novel "Restart" karya Nina Ardianti secara gratis. Novel yang saya berikan bukan novel bertanda tangan, tapi novel yang masih baru dan terbungkus plastik.
Peraturan giveaway-nya seperti biasa.
- Peserta berdomisili di wilayah Indonesia.
- Silahkan mengisi kolom Rafflecopter di bawah ini.
- Giveaway berlangsung dari 25 November 2013 - 15 Desember 2013.
- Keputusan pemenang tidak dapat diganggu gugat.
- Bila dalam 48 jam tidak ada respon dari pemenang, maka akan dipilih seorang pemenang baru.
Info selengkapnya, silahkan cek disini :)